Selasa, 29 November 2011

DATA YANG DIPERLUKAN UNTUK PENYUSUNAN PERENCANAAN PENDIDIKAN


BAB I
PENDAHULUAN
Perencanaan adalah sesuatu yang penting sebelum melakukan sesuatu yang lain. Perencanaan dianggap penting karena akan menjadi penentu dan sekaligus memberi arah terhadap tujuan yang ingin dicapai. Dengan demikian suatu kerja akan berantakan dan tidak terarah jika tidak ada perencaan yang matang, perencaan yang matang dan disusun dengan baik akan memberi pengaruh terhadap ketercapaian tujuan. Penjelasan ini makin menguatkan alasan akan posisi stragetis perencanaan dalam sebuah lembaga dalam perencanaan merupakan proses yang dikerjakan oleh seseorang manajer dalam usahanya untuk mengarahkan segala kegiatan untuk meraih tujuan.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dipahami perencanaan menentukan berhasil tidaknya suatu program, program yang tidak melalui perencanaan yang baik cenderung gagal. Dalam arti kegiatan sekecil dan sebesar apapun jika tanpa ada perencanaan kemungkinan besar berpeluang untuk gagal.
Hal tersebut juga berlaku dalam sebuah lembaga, seperti lembaga pendidikan, lebih khusus lembaga pendidikan Islam. Lembaga pendidikan yang tidak mempunyai perencanaan yang baik akan mengalami kegagalan. Hal ini tentunya makin memperjelas posisi perencanaan dalam sebuah lembaga.
Untuk memperlancar jalannya sebuah lembaga diperlukan perencanaan, dengan perencanaan akan mengarahkan lembaga tersebut menuju tujuan yang tepat dan benar menurut tujuan lembaga itu sendiri. Artinya perencanaan memberi arah bagi ketercapaian tujuan sebuah system, karena pada dasarnya system akan berjalan dengan baik jika ada perencanaan yang matang. Perencanaan dianggap matang dan baik jika memenuhi persyaratan dan unsur-unsur dalam perencanaan itu sendiri.



BAB II
PEMBAHASAN
DATA YANG DIPERLUKAN UNTUK PENYUSUNAN PERENCANAAN PENDIDIKAN
A.    Pengertian Data
Data menurut kamus ilmiah Bahasa Indonesia adalah himpunan kenyataan-kenyataan yang mengandung suatu keterangan-keterangan yang dapat dijadikan dasar untuk membuat suatu putusan atau menyusun kesimpulan-kesimpulan. Data dasar atau base line data untuk perencanaan pendidikan mempunyai fungsi yang amat penting, sebab tanpa data dasar perencana atau planners tidak mungkin dapat mengembangkan perencanaan pendidikan yang diperlukan. Data dasar ini mencakup berbagai  aspek bukan saja tentang pendidikan tapi juga data diluar pendidikan yang mempunyai keterkaitan erat dengan pendidikan. Karakteristik data yang diperlukan untuk pengembangan perencanaan pendidikan sesuai dengan sifat perencanaan pendidikan yang multi disipliner.
B.      Pengumpulan Data
1.      Pendekatan Rencana Pengumpulan Data
Dalam perencanaan pengumpulan data tidak hanya sekedar bagaimana mengumpulkan data yang diinginkan dalam suatu daftar, tetapi harus meliputi prosedur-prosedur cara perolehan data, pengorganisasian dan cara memperbaharui data. Pengumpulan data ini harus dilaksanakan bahwa data tersedia pada waktu yang tepat dan pada saat pembuat keputusan. Ada lima tahapan dalam sistem pengorganisasian data, yaitu:
a.       Data dikumpulkan dan dimasukan ke dalam sistem.
b.      Data diisikan atau ditempatkan di tempat penyimpanan data.
c.       Data (diolah) dikemas menurut aturan yang sudah ada.
d.      Data ditampilkan dalam bentuk yang dapat digunakan.
e.       Data dipindahkan dari sati titik kedalam sistem titik yang lain sesuai dengan keperluannya.
Data yang diperoleh kemudian di klasifikasikan dan selanjutnya digunakan untuk perencanaan pendidikan baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.
2.      Deskripsi Informasi dan Data
Ada perbedaan antara informasi dan data. Informasi berhubungan dengan ilmu pengetahuan yang didapat atau ditemukan dari observasi, membaca, dan berkomunokasi. Data adalah fakta sesuatu yang diketahui dalam bentuk-bentuk dasar untuk disimpulkan, didokumentasikan, diedit, dan diperlakukan oleh setiap subjek dan siap untuk mendukung perencanaan dalam suatu cara yang objektif.
3.      Beberapa Metode Pengumpulan Data
a.       Penggunaan angket dan kuisioner
Metode angket dapat digunakan untuk mengumpulkan data dalam jumlah yang banyak dengan waktu yang singkat. Keberhasilan metode ini sangat tergantung pada keahlian peneliti dalam menyusun pertanyaan-pertanyaan yang mudah dipahami, sehingga responden dapat mengetahui dan merasakan konteks permasalahan yang sedang diteliti.
b.      Interview atau wawancara
Metode interview dapat digunakan untuk mengumpulkan data dimana diperlukan adanya penjelasan langsung tentang konteks atau area penelitian kepada responden. Unsure subjektivitas dari data yang diperoleh merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Keberhasilan metode ini sangat tergantung pda keahlian dan pengumpulan data dalam berkomunikasi dan dalam menyusun daftar pertanyaan sehingga dicapai focus kata yang diperoleh.
Data yang berhubungan dengan perpindahan biasanya berhubungan dengan transportasi, data ini berkenaan dengan biaya dan dalam perencanaan ini perlu dipertimbangkan dalam memilih alat transportasi sehingga fungsi efesiensi dan efektivitas tercapai.
Tentang data yang berkenaan dengan ekonomi, dinyatakan sebagai berikut:
-          Pengembangan transportasi dan komunikasi memiliki berbagai bentuk yang dapat dipertukarkan untuk keperluan industry, pedagang kecil, distributor, toko-toko kecil dan lainnya.
-          Beberapa aktivitas membutuhkan biaya tinggi dengan jarak yang terpendek dari lokasi sentral.
-          Bentuk perusahaan yang terdahulu memperhitungkan jalur pelabuhan, penerbangan, kereta api, terminal, dan tergantung pada pelebaran jalur truk.
-          Dengan bertambahnya pemilik mobil pribadi yang dialokasikan pada pemberhentian fasilitas umum, menarik datangnya para pekerja.
-          Di pusat kota tidak diperkenankan memiliki lokasi parker yang tidak terpusat.
-          Dalam transportasi dan komonikasi banyak perusahaan yang memilih lokasi parker yang berpusat pada bangunan-bangunan perkantoran atau bisnis.
Data yang berkaitan dengan pendidikan yang berhubungan dengan dengan kependudukan, lokasi, perpindahan dan kegiatan ekonomi secara langsung dan tidak langsung berhubungan dengan pendidikan.
Adapun data kependudukan merupakan data yang berhubungan dengan identifikasi pribadi, adalah nama, umur, jenis kelamin, ras, suku bangsa dan lain sebagainya. Sedangkan data yang berhubungan dengan lokasi merupakan data yang berkaitan dengan tempat adalah alamat, nomor rumah, sekolah, dan lain sebagainya. Dan data karakteristik struktur tanah terdiri dari umur, warna, luas, kondisi dan sebagainya, dan penerapan ekonomi saat ini. Data yang berhubungan dengan perpindahan merupakan data yang membutuhkan perpindahan dari asal ke tempat tujuan yang dicapai. Sedangkan data ekonomi merupakan data yang terdiri dari tahapan input dan output. Dari keempat data tersebut harus disatukan di dalam perencanaan pendidikan.
Adapun metode-metode meminimalisasi kesalahan data diantaranya:
1.      Memonitor secara keseluruhan dan langsung.
2.      Mempertimbangkan banyak kemungkinan baik data primer maupun sekunder.
3.      Memperhitungkan segala perubahan data yang terbaru.
c.       Studi kepustakaan
Kemampuan menganalisa dan menafsirkan sebuah data tidak akan terlepas dari seberapa luas pengetahuan atau referinsi yang dikuasai penulis. Untuk mempertajam analisis yang dilakukan maka sangat penting dilakukan studi kepustakaan atau bibliografi. Study bibliografi dilakukan dengan menggali dan mendapatkan informasi yang relevan dengan masalah yang ditelilti melalui penelaahan berbagai konsep atau teori yang dikemukakan para ahli, sehingga akan dapat mendukung pelaksanaan penelitian.
d.      Studi komunikasi
Studi komunikasi ditujukan sebagai sebuah upaya ubtuk melengkapi data yang terkumpul dengan dokumen-dokumen yang dapat memperkuat keakuratan data.
C.    Tabulasi Data
Proses tabulasi data harus akurat dari tahun ke tahun, sehingga diperlukan adanya survey tahunan untuk riset dan penilitian yang ada, guna mendapatkan data yang terbaru. Tabulasi data sangat diperlukan didalam perencanaan pendidikan untuk berbagai analisis data.
Adapun fungsi tabulasi data adalah sebagai berikut:
·         Membantu didalam menyederhanakan masalah dalam berkomunikasi antara sesame kelompok perencana.
·         Memudahkan dalam menganalisis antara kelompok perencana.
·         Sebagai perbandingan perkembangan pendidikan dari masa lalu, sekarang dan prediksi masa yang akan datang.
·         Membantu mempermudah sistematika riset dan evaluasi di dalam pendidikan.
Tabulasi dapat dibagi menjadi empat bagian besar:
1.      Tabulasi Data berdasarkan Kondisi Kependudukan
Ada beberapa karakteristik data kependudukan yang perlu diolah, yaitu:
a.       Struktur ekonomi dan sosial masyarakat, baik rencana perdagangan, daerah industri dan lain sebagainya.
b.      Perkembangan sensus kependudukan, baik kelahiran maupun kematian dan migrasi serta pertumbuhan kependudukan. Sensus penduduk membantu menginventarisasi system dan sebagai alat yang penting didalam analisis detail dari karakteristik populasi penduduk.
c.       Struktur fisik (tata ruang) dan sosial.
d.      Pemetaan dan kondisi demografi merupakan salah satu unsure yang terpenting dalam pengolahan data, salah satu informasi dasar demografi diantaranya mengenai umur, jenis kelamin, suku bangsa/ras.
2.      Tabulasi Data Berdasarkan Kondisi Lokasi Tempat
Data ini berhubungan dengan pola penggunaan bahan untuk kebutuhan manusia yang meliputi keperluan tempat tinggal, gedung-gedung, taman-taman, dan lain-lain. Dengan adanya peraturan pola penggunaan pola diwilayah perkotaan maka akan dimudahkan dalam perumusan perencanaan pendidikan.
3.      Tabulasi Data Berdasarkan Migrasi
Komponen yang mempengaruhi perpindahan diantaranya kualitas, frekuensi, intensitas perpindahan, dan lama perpindahan. Perpindahan merupakan hal yang penting antara lokasi aktivitas, dimana aktivitas bisa digambarkan oleh lokasi asal dan tujuan, seperti dari wilayah tempat tinggal ke wilayah industri dan sebagainya. Tipe data yang dibutuhkan di dalam menganalisis wilayah perpindahan ini yaitu waktu perjalanan dan kapasitasnya. Beberapa model perpindahan digunakan didalam perencanaan transportasi, salah satunya adalah model Gravity:
Mi = Pi Aj.Fij.Kij
                        ∑ Aj.Fij.Kij
Keterangan:
Perpindahan dari wilayah ke wilayah lain atau dari daerah asal ke daerah tujuan:
K = Digambarkan untuk semua wilayah yang dipelajari
M = Sejumlah perjalanan
P = Produksi pada wilayah
A = Daya tarik antar wilayah
k = Faktor penyesuaian terhadap tingkat ekonomi
F = Pergeseran dari wilayah i ke wilayah j

4.      Tabulasi Data Berdasarkan Kondisi Sistem Ekonomi
Harga tanah sangat mempengaruhi posisi pemilihan seperti kedudukan sekolah. Nilai tanah dipengaruhi oleh ekonomi dasar dan tingkat kepuasan pelanggan. Ada dua alat yang digunakan untuk mengukur indicator nilai tanah yaitu luas tanah dan bangunan. Biasanya tanah untuk bisnis mempunyai nilai jual yang tinggi karena sebanding linear terhadap nilai bangunan. Faktor lain juga berpengaruh terhadap jarak ke pusat kota/wilayah bisnis.
Ada beberapa metode untuk menghitung nilai tingkat ekonomi masyarakat dan indicator dari tingkat kesiapan financial dalam pendidikan diantaranya dengan pengukuran tidak langsung dan pengukuran langsung dari tingkat pendidikan.
a.       Pengukuran tidak Langsung
Metode ini didasari pada aktivitas ekonomi secara tidak langsung dimana yang menjadi indicator adalah kemauan untuk mendukung pembiayaan pendidikan. Metode ini dengan mengasumsikan pada klasifikasi ekspor, impor dan local adalah pekerja.
Salah satu rumus untuk menghitung potensi pekerja, seperti pendidikan yang digunakan:
                                                              X    = National Employment in Education
Total Local School Employment                          Total Nasional Employment

            X merupakan potensi pekerja dengan asumsi keseragaman permintaan dan perhitungan indeks produktivitas. Artinya potensi pekerja berdanding terhadap nilai total pekerja lokal sekolah dengan pekerja nasional dalam pendidikan dan berdanding terbalik terhadap total pekerja nasional.
b.      Pengukuran Langsung
Salah satu metode pengukuran langsung dengan menggunakan metode input-output. Metode ini didasari pada aktivitas ekonomi secara langsung dengan hubungan industri. Tujuannya untuk mengontrol tingkat pendidikan dengan menjaga konsistensi sehingga mengeliminasi pekerja antara lulusan dengan kegagalan. Input dari metode ini adalah siswa yang masuk, guru, bangunan, material, keuangan, pekerja dan pembuatan standar-standar sebagai undang-undang. Sedangkan output-nya adalah lulusan-nya, tingkat drop out, pemeliharaan dan tingkat pelayanannya.
D.    Pentabulasian Data Berdasarkan Kondisi Berbagai Aktivitas
Dalam pengelolahan data ini sangat memperhatikan pengaruh aktivitas kegiatan di sekitar lingkungan yang mempengaruhi pendidikan, seperti pada model pengaruh jenis kelamin dan waktu terhadap aktivitas. Dan pengolahan ini dapat diketahui:
1.      Persentase distribusi waktu diantara aktivitas yang berbeda-beda.
2.      Presentase distribusi waktu diantara periode waktu yang berbeda-beda.
3.      Persentase distribusi individu terhadap aktivitas.
4.      Persentase individu dari satu aktivitas dengan aktivitas lainnya.
E.     Data yang Berhubungan dengan Perencanaan Pendidikan
Data dasar untuk perencanaan pendidikan bukan hanya tentang pendidikan tapi juga data diluar pendidikan yang mempunyai keterkaitan erat dengan pendidikan. Karakteristik data yang diperlukan untuk pengembangan perencanaan pendidikan sesuai dengan sifat perencanaan pendidikan yang multi disipliner. Adapun data dasar itu dapat dikelompokkan seperti berikut ini :
  1. Kependudukan: Mencakup struktur penduduk, populasi usia sekolah yang ada didalam sistem persekolahan dan yang berada diluar sistem persekolahan. Dan struktur angkatan kerja yang berdasarkan kategori kerja dan pendidikan. Data ini diperlukan untuk menentukan cakupan populasi yang perlu mendapat kesempatan pendidikan dalam kaitannya dengan kebutuhan pada berbagai sektor pembangunan.
  2. Data ekonomi: Mencakup anggaran pendapatan dan belanja pembangunan`negara, tingkat pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi pertahun serta jumlah dan kecenderungan investasi terhadap pendidikan pendidikan. Data ini diperlukan dalam kaitannya dengan kemampuan ekonomi pemerintah untuk memperluas kesempatan pendidikan dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas pendidikan dalam penggunaan sumber dana yang ada.
  3. Kebijakan Nasional yang merupakan keputusan politik, mencakup; Falsafah dan  tujuan nasional, keputusan badan legislative negara yang harus menjadi pegangan upaya pembangunan untuk seluruh sektor dan falsafah pendidikan yang dianut. Dalam penentuan kebijakan sampai kepada palaksanaan perencanaan pendidikan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu : siapa yang memegang kekuasaan, siapa yang menentukan keputusan, dan faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan. Terutama dalam hal pemegang kekuasaan sebagai sumber lahirnya keputusan, perlu memperoleh perhatian, misalnya mengenai sistem kenegaraan yang merupakan bentuk dan sistem manajemennya, bagaimana dan siapa atau kepada siapa dibebankan tugas-tugas yang terkandung dalam kebijakan itu. Juga masalah bobot untuk jaminan dapat terlaksananya perencanaan pendidikan. Hal ini dapat diketahui melalui output atau hasil system dari pelaksanaan perencanaan pendidikan itu sendiri, yaitu dokumen rencana pendidikan. Dari beberapa rumusan tentang perencanaan pendidikan tadi dapat dimaklumi bahwa masalah yang menonjol adalah suatu proses untuk menyiapkan suatu konsep keputusan yang akan dilaksanakan di masa depan. Dengan demikian, perencanaan pendidikan dalam pelaksanaan tidak dapat diukur dan dinilai secara cepat, tapi memerlukan waktu yang cukup lama, khususnya dalam kegiatan atau bidang pendidikan yang bersifat kualitatif, apalagi dari sudut kepentingan nasional.
  4. Data Kependidikan: mencakup enrolment (murid) untuk setiap jenjang jenis personal pendidikan yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan, lulusan, droup out, perpindahan, kenaikan dari kelas atau tingkat yang satu ketingkat yang lain, kurikulum, fasilitas pendidikan, dana pendidikan dan lain-lain.
  5. Data ketenagakerjaan: jumlah dan jenis man power yang diperlukan dalam setiap sektor pembangunan, kelompok jenis kerja yang langkah tapi diperlukan dan kemampuan pasar dalam merespon terhadap lulusan untuk memberi kesempatan kerja kepada mereka.
  6. Nilai dan sosial budaya: Mencakup agama dan pemeluknya, sistem nilai yang berlaku dann dipegang oleh masyarakat, berbagai jenis dan bentuk kebudayaan yang ada atau yang mungkin dapat digali dan dikembangkan. Data ini perlu sebagai imbangan terhadap data kuantitatif dalam rangka pengembangan berbagai program akademik yang dijiwai oleh nilai-nilai kemanusiaan yang luhur.
Pengumpulan data yang diperlukan diatas dilakukan melalui survey dengan kontrol yang ketat untuk memelihara kualitas data. Kegiatan pengumpulan data ini dikaitkan dengan tahapan dalam proses perencanaan untuk menentukan titik berangkat perencanaan. Dengan adanya data ini segala keberhasilan, kekuatan, kesulitan dan kelemahan dapat ditelusuri sedemikian rupa sehingga planners dapat mengembangkan titik berangakat perencanaan sesuai dengan tahap yang telah dicapai.
Secara praktis  tanpa data kegiatan untuk menyusun program perencanaan yang baik tidak dapat dilaksanakan. Uraian ini menunjukkan bahwa kedudukan data dasar dalam proses perencanaan begitu penting, sehingga planner tidak mempunyai pilihan lain kecuali memiliki data tersebut dalam mewujudkan tugasnya sebagai perencana (planner).

BAB III
KESIMPULAN
Data dasar untuk perencanaan pendidikan bukan hanya tentang pendidikan tapi juga data diluar pendidikan yang mempunyai keterkaitan erat dengan pendidikan. Karakteristik data yang diperlukan untuk pengembangan perencanaan pendidikan sesuai dengan sifat perencanaan pendidikan yang multi disipliner. Adapun data dasar itu dapat dikelompokkan seperti berikut ini :
1.      Kependudukan: Mencakup struktur penduduk, populasi usia sekolah yang ada didalam sistem persekolahan dan yang berada diluar sistem persekolahan. Dan struktur angkatan kerja yang berdasarkan kategori kerja dan pendidikan. Data ini diperlukan untuk menentukan cakupan populasi yang perlu mendapat kesempatan pendidikan dalam kaitannya dengan kebutuhan pada berbagai sektor pembangunan.
  1. Data ekonomi: Mencakup anggaran pendapatan dan belanja pembangunan`negara, tingkat pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi pertahun serta jumlah dan kecenderungan investasi terhadap pendidikan pendidikan. Data ini diperlukan dalam kaitannya dengan kemampuan ekonomi pemerintah untuk memperluas kesempatan pendidikan dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas pendidikan dalam penggunaan sumber dana yang ada.
  2. Kebijakan Nasional yang merupakan keputusan politik, mencakup; Falsafah dan  tujuan nasional, keputusan badan legislative negara yang harus menjadi pegangan upaya pembangunan untuk seluruh sektor dan falsafah pendidikan yang dianut. Dalam penentuan kebijakan sampai kepada palaksanaan perencanaan pendidikan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu : siapa yang memegang kekuasaan, siapa yang menentukan keputusan, dan faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan. Terutama dalam hal pemegang kekuasaan sebagai sumber lahirnya keputusan, perlu memperoleh perhatian, misalnya mengenai sistem kenegaraan yang merupakan bentuk dan sistem manajemennya, bagaimana dan siapa atau kepada siapa dibebankan tugas-tugas yang terkandung dalam kebijakan itu. Juga masalah bobot untuk jaminan dapat terlaksananya perencanaan pendidikan. Hal ini dapat diketahui melalui output atau hasil system dari pelaksanaan perencanaan pendidikan itu sendiri, yaitu dokumen rencana pendidikan. Dari beberapa rumusan tentang perencanaan pendidikan tadi dapat dimaklumi bahwa masalah yang menonjol adalah suatu proses untuk menyiapkan suatu konsep keputusan yang akan dilaksanakan di masa depan. Dengan demikian, perencanaan pendidikan dalam pelaksanaan tidak dapat diukur dan dinilai secara cepat, tapi memerlukan waktu yang cukup lama, khususnya dalam kegiatan atau bidang pendidikan yang bersifat kualitatif, apalagi dari sudut kepentingan nasional.
  3. Data Kependidikan: mencakup enrolment (murid) untuk setiap jenjang jenis personal pendidikan yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan, lulusan, droup out, perpindahan, kenaikan dari kelas atau tingkat yang satu ketingkat yang lain, kurikulum, fasilitas pendidikan, dana pendidikan dan lain-lain.
  4. Data ketenagakerjaan: jumlah dan jenis man power yang diperlukan dalam setiap sektor pembangunan, kelompok jenis kerja yang langkah tapi diperlukan dan kemampuan pasar dalam merespon terhadap lulusan untuk memberi kesempatan kerja kepada mereka.
  5. Nilai dan sosial budaya: Mencakup agama dan pemeluknya, sistem nilai yang berlaku dann dipegang oleh masyarakat, berbagai jenis dan bentuk kebudayaan yang ada atau yang mungkin dapat digali dan dikembangkan. Data ini perlu sebagai imbangan terhadap data kuantitatif dalam rangka pengembangan berbagai program akademik yang dijiwai oleh nilai-nilai kemanusiaan yang luhur.








BAB IV
 PENUTUP
Alhamdulillahhirabilaalamin dengan rahmat Allah yang maha kuasa akhirnya makalah ini dapat terselesaikan, pemakalah mohon maaf apabila terdapat kesalahan baik dalam penulisan maupun perkataan, sekiranya dapat dimaklumi karena kami pun dalam tahap pembelajaran dalam pembuatan makalah, kritik dan saran dari saudara yang bersifat membangun sangat kami harapkan agar makalah yang selanjutnya bisa lebih baik dari ini semuanya, terima kasih.














DAFTAR PUSTAKA
-          Suryasubroto, Drs. Manajemen Pendidikan di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta. 2004.
-          Daryanto. H.M. Drs. Administrasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta. 2010.
-          Kangasnur.blogspot.com
-          Asnawir, Manajemen Pendidikan, Padang: IAIN IB Press, 2006
-          B. Uno, Hamzah, Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
-          Harjanto, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2005.
-          Makmun, Abin Syamsuddin, dan Saud, Udin Syaefudin, Perencanaan Pendidikan, Bandung: Rosda Karya: 2007.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar